Model Kurikulum Anak Smp/Mts Berkebutuhan Khusus | Guru Modern

Model Kurikulum Anak SMP/MTs Berkebutuhan Khusus

Model Kurikulum Anak SMP/MTs Berkebutuhan Khusus ini tersajikan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan para bapak/ibu guru yang secara kebetulan masih membutuhkan, dikarenakan memang mengajar pada jenjang sekolah SMP/MTs-LB, sehingga bentuk kurikulumnya sudah barang tentu juga berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Dalam istilah Kurikulum ini memang banyak hal yang perlu dipahami oleh banyak guru-guru.

Memang kalau dipaparkan satu persatu wacana kurikulum sekolah ada sekian banyak, oleh alasannya ialah itu untuk menghemat waktu memang sengaja aku paparkan satu demi satu biar pengunjung tidak terpengaruh dengan pencariannya.

Model Kurikulum Anak SMP/MTs Berkebutuhan Khusus sedikit aku kutip dari latar belakang penyusunannya sepeti berikut:

Latar Belakang 
  1. Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional lantaran kiprahnya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di aneka macam bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa pemerintah wajib mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuat kesejahteraan umum. Pendidikan menjadi landasan yang berpengaruh untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan dan untuk menghadapi masa global yang sarat dengan persaingan antarbangsa. Untuk itu pemerintah berkewajiban memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945.
  2. Secara menyeluruh kualitas insan Indonesia relatif masih sangat rendah. Berdasarkan Human Development Report 1999-2005 yang dikeluarkan BPS, pada tahun 2005 rata-rata HDI (Human Development Index) Indonesia 69,6%, rata-rata angka impian hidup penduduk Indonesia 68,1%, rata-rata angka melek karakter dan usang sekolah masing-masing 90,9% dan 7,3 tahun, serta rata-rata pengeluaran riil per kapita yang diubahsuaikan sebesar USD.619,9. Pada tahun 2005, HDI Daerah Khusus Ibukota (DKI) sebesar 76,1%, merupakan propinsi dengan HDI tertinggi di Indonesia dan Papua dengan HDI sebesar 62,1% merupakan propinsi dengan HDI terendah di Indonesia.
  3. Menurut data Susenas 2006, rata-rata penduduk yang terdaftar di sekolah dengan usia 13 – 15 tahun sebesar 84,08% dan usia 16 – 18 tahun sebesar 53,92%. Di sini terlihat terperinci perbedaan yang cukup signifikan. Angka penduduk yang menurut umur seharusnya terdaftar di SMP/MTs (13 – 15 tahun) dan yang terdaftar di SMA/MA/SMK/MAK (16 –18 tahun). Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh keinginan untuk eksklusif bekerja bagi lulusan SMP/MTs.
  4. Di sini ada faktor opportunity cost yang perlu dipertimbangkan mengingat mereka yang telah menamatkan SMP/MTs pada umumnya berusia 15 tahun ke atas sehingga dorongan untuk memasuki lapangan kerja lebih awal cukup tinggi. Terlebih lagi bagi bawah umur yang berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah. Agar sanggup membantu meringankan beban ekonomi keluarga, mereka lebih menentukan bekerja dibanding melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Di samping itu, rendahnya sumbangan orang renta kepada anaknya untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi masih menjadi kendala.



File Download : Model Kurikulum Anak SMP/MTs Berkebutuhan Khusus

Gambaran selengkapnya sanggup didownload pada sajian di bawah ini yang telah aku format menjadi WinRarr sehingga di dalamnya terdapat 2 dokumen yang sanggup didownload.


Demikian ulasan singkat wacana Model Kurikulum Anak SMP/MTs Berkebutuhan Khusus yang sanggup kita gunakan sebagai materi untuk menyusun kelengkapan manajemen Sekolah bapak/ibu semuanya.

Mohon Maaf jikalau banyak salah dalam menyusun kalimat, dan tinggalkan komentar pada tempat di bawah ini.

LINK TERKAIT:








Kunjungi blog sumber : Haryono.Blogedukasi.com

Comments